Sunday 19 June 2011

TIPS DAN TRIK SHOOTING ACARA PERNIKAHAN


Anda tidak mungkin untuk mendapatkan semua keseluruhan gambar dari setiap pesta
pernikahan, tapi jika anda mendapatkan moment –moment yang baik, maka anda siap untuk
mengedit pesta pernikahan penuh kenangan tersebut.
Satu hal lagi yang penting: saya menggambarkan banyak special shot, misalnya rack focus,
crane shot, dan camera moves. Semua itu akan berhasil, jika anda benar-benar siap dan ahli,
juga posisi anda steady, frame sudah sesuai, expose sesuai, dan jarak juga sudah tepat.
Dengan kata lain. Yakinlah, bahwa anda sudah menguasai basicnya sebelum mengambil
moment yang keren! Ok, mari kita mulai…
Sebelum pesta dimulai :
Ruang rias Pengantin saat anda ditempat, anda dapat mengikuti langkah berikut:
Shot buket bunga dan dekorasi utama kamar tersebut. Saya suka melakukan shot perlahan,
camera bergerak pelan dengan rangkaian bunga sebagai focus. Dan saya juga suka
melakukan slow zoom out, atau shot yang menggambarkan suasana ruang.
Persiapan pengantin pria, anda bisa mengambil beberapa moment yang unik seperti, saat
pendamping pengantin pria mengecek jamnya, atau saat sedang menyiapkan pakaian
pengantin dan accessoriesnya. Atau beberapa moment lain yang unik dan tidak terduga.
Detail shots (kadang bahkan harus diambil secara macro). (contohnya: saat akad nikah, pada
meja terdapat buku nikah, kotak cincin, dan mas kawin. Anda mungkin bisa mengambil gambar
benda-benda tersebut dengan cara camera moving secara pelan dan mengambil beberapa
gambar close up pada setiap bendanya. Jika mungkin anda dapat menatanya di meja
kemudian anda ambil dari berbagai angle dengan cara zoom in dan zoom out pada alur yang
lambat.

Ide tambahan untuk detail shot : selop pengantin, baju pengantin yang tergantung, perhiasan
dan accessories pengantin, tempat cincin, pengiring pengantin dan penerima tamu.
Exterior Mesjid atau Gereja: Yang menarik adalah memulai pengambilan dari bagian atas
Masjid atau Gereja, kemudian keseluruhan tampak bangunan, coba untuk menangkap seni
arsitektur bangunan tersebut dari berbagai angle, jangan berdiri mematung dan mengambil satu
dinding saja.
Jika disekitar bangunan ada pohon besar yang unik atau kumpulan bunga yang cantik, maka
anda dapat menggunakan secara depth of field shot, focus pada satu titik yang menarik,
kemudian perlahan berpindah ke arah bangunan Masjid atau Gereja.
Pengantin meninggalkan Masjid atau Gereja. Jika pengantin sudah masuk ke dalam mobil,
coba untuk mengambil gambar saat mobil tiba di rumah dan saat meninggalkan masjid dan
gereja.
Saat di Pesta ;
Pengambilan gambar secara kontinyu, mulai dari saat pengantin perempuan berjalan masuk
hingga kemudian berdampingan dengan pengantin pria. Idealnya, gunakan 2 camera.
Tempatkan salah satu di posisi menghadap ke arah pengantin. Untuk camera lainnya langsung
anda pegang sendiri, posisikan diri anda di sebelah depan pengantin perempuan, saat proses
shot dimulai, biarkan pengantin berjalan melewati anda.
Kemudian setelah pengantin perempuan sampai di tempat acara, pindahkan tripod hingga
berada dalam angle yang baik untuk mengambil gambar saat pengantin mengucapkan janji.
Perpindahan posisi camera ini sebaiknya dikoordinasikan dengan panitia lainnya, kalau perlu
dapat dilakukan latihan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Tip lain dari ahli: Jangan membuat pan shot, atau paling tidak bukan full pan. Anda tidak perlu
men-shot punggung orang saat berjalan melewati anda. Pan saja sedikit saat mereka berjalan
masuk agar bisa tertangkap dalam frame disaat mereka memunggungi anda.
Sentuhan istimewa di dalam ceremony, seperti penyanyi solo, orang yang mengaji solo,
rangkaian bunga, dekorasi ruang, lighting dll.
Reaction shots dari keluarga besar pengantin, khususnya saat pengantin mengucapkan janji.
Coba depth of field shot – Contohnya, memfocus soloist dengan pengantin sebagai background
out of focus-nya, kemudian secara perlahan berganti mengubah focus ke arah pengantin.
cobalah berlatih, khususnya untuk tampilan dengan servo-focus lens, fungsi tersebut biasa
anda dapatkan pada camcorder seperti Sony VX-2000 dan Canon XL1s. yang lebih mudah
digunakan untuk mem-focus ring yang terhubung dengan lens, pada camera seperti JVC
DV-500 atau Sony DSR-300.
(saat latihan, saya meminta pengantin untuk berhenti sejenak saat berjalan keluar kemudian
saling mencium ringan sambil membelakangi camera, ini akan memberikan sentuhan yang
manis,)
Setelah Ceremony:
Jika mungkin, lakukan lagi shot saat memasang cincin. Dapatkan angle close up yang baik saat
cincin dimasukkan ke jari, sama baiknya saat men-shot ekspresi wajah pengantin pria melihat
mata pengantin perempuan. (untuk melakukan hal tersebut, biasanya saya men-shoot malalui
kerudung pengantin perempuan, melewati pundaknya kemudian perlahan ke arah kanan,
sehingga mengahasilkan sebuah shoot yang menyentuh, tentunya tergantung jenis kerudung
yang di pakai pengantin perempuan,.)

Anda bisa mengambil moment tersebut dalam beberapa angle dan bila mungkin memakai
beberapa camera.
Ambil video saat photographer sedang melakukan kegiatan foto. ( beberapa photographer tidak
menyukainya, sebaiknya bicarakan dulu) .
Bila kebanyakan hasil shot anda selama ceremony diambil dari tripod, dan tripod dalam posisi
yang baik maka akan selalu terlihat lebih professional dibandingkan dengan camera yang
dipegang. Anda harus selalu menyiapkan handheld footage sebelum dan sesudah ceremony,
dan pada saat resepsi. Anda akan mendapatkan hal yang lebih menarik jika anda mempelajari
gerakan handheld camera secara halus, sama halnya dengan hasil dari handheld steady
non-moving shot.
Saya merecomendasi untuk menggunakan monopod. Dengan camera kecil seperti PD-150,
sebuah monopod dapat menghasilkan steadycam untuk tracking shot. Pasang dengan longgar
monopod, dibagian bawah camera. Sebagai contoh dari shot dengan moving camera,saat
pengantin hendak masuk mobil; Start slow, jalan dari belakang ke depan, pan up dan melewati
kerudung, turun kebawah di sebelah supir lalu buka pintu dan lihat saat pengantin masuk ke
dalam mobil dari pintu sebelahnya.
Wedding party meninggalkan masjid atau gereja.
Mobil pengantin meninggalkan masjid atau gereja.
Mobil pengantin sudah di jalan (agak sulit dan kadang waktunya sempit)
Di tempat Resepsi:
Shot Exterior pada tempat resepsi, jika semua terlihat photogenic. Shot flowers, fountains,
statues, dll dengan cara terpotong-potong.
Buku tamu. (saya suka men-shot closeup pada buku tamu, tangan orang yang menandatangi,
lalu meuju ke tamu yang dikenal baik keluarga pengantin)
Mobil pengantin tiba di tempat resepsi, dan wedding party hampir dimulai. Hal yang penting adalah. Saat anda men-set perlengkapan di tempat resepsi, anda dan assistan anda harus
selalu memperhatikan kedatangan para tamu dan pengantin!
Pengantin dan keluarga memasuki ruang resepsi, hingga duduk di pelaminan (anda bisa
menggunakan handheld camera atau tripod)
Kata sambutan. lebih baik men- shot dengan dua camera, satu focus pada pembicara, yang
lain men-shot reaksi dari pengantin.
Pemotongan Kue Pengantin. (kalau ada)
Saat toss bersama.
Saat tamu bersalaman dengan pengantin
Session foto bersama pengantin
Interviews dengan tamu atau orang yang dekat dengan kedua pengantin.
Waktu tamu mulai pulang.
First dance. Adalah moment yang penting untuk di shot, ada beberapa tips seperti : gunakan
monopod, ikuti moment saat awal first dance, lalu kedua. Start out pada 90 derajat dari tripod
camera. Pada handheld camera ambil gambar kepala dan pundak secara close up, lalu pindah.
Atur full wide pada camera, dan set focus sekitar 4 kaki, jalan ke depan pasangan yang
berdansa, tahan lensa tetap point pada mereka lalu jalan mengelilinginya dari sebelah kanan.
Ambil gambar dalam lingkaran penuh, mengelilingi mereka, tetap shot bagian kepala/wajah dan
pundak, maka anda akan keluar sendiri dari area lantai dansa, hampir 180 derajat dari tempat
anda memulainya. Lalu, diam, gunakan slow motion cut pada shot ini. (hal ini akan membuat
asumsi bahwa dansa mereka bergerak searah dengan jarum jam)
Special dance lain dan acara lain dalam resepsi. Anda akan melihat seperti poco-poco, salsa,
rumba, Electric Slide, conga line, Hokey Pokey, dll.
Cutaways dan detail shots – cake, kado, decoration, rangkaian bunga, mc, pengisi acara, DJ
atau band, dll. Dapatkan copy dari undangan, dan pernak-pernik lainnya seperti souvenir
napkins, dll. Jika terdapat tatanan gelas yang unik, shot detailnya melalui tatanan gelas
tersebut. Shot juga tumpukan piring, tatanan style makanan shot secara truck dan zoom. Shot
juga meja pengantin termasuk perangkat makannya
Romantic Moments. Kalau mungkin, ambil shot pengantin dengan background sunset. Shoot
dua kali, satu expose mereka dalam silhouette, dan satu lagi dengan camera light-on untuk memberikan kesan romantic orange glow.
Children: Mau mendapat respond menarik dari anak-anak?, rubah screen LCD kearah mereka
sehingga mereka bisa melihat dirinya sendiri…. Photographer mungkin tidak dapat menangkap
gerakan unik mereka dalam waktu lama seperti anda…. Men- shot pengantin wanita sedang
bercanda dengan anak kecil bisa menjadi moment yang manis.
Saat pengantin, orang tua dan keluarga dekatnya makan.
Pengantin keluar gedung.
Pengantin masuk ke dalam mobil, mobil berjalan menjauh.
JANGAN shoot: orang yang sedang makan, kecuali ada moment istimewa. (atau bisa di edit
untuk session lain)
LAKUKAN semua shot kalau bisa sebanyak tiga kali, ganti setiap angle-nya. Pertama buat shot
standard, solid shot, lalu memutar atu close up, kemudian funky shot, atau creative shot… anda
akan memerlukannya.
Interview pada suatu pesta pernikahan merupakan seni tersendiri. Salah satu cara adalah
memberikan mike pada tamu dan minta mereka untuk memberikan beberapa kata kepada
pengantin. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa anda gunakan ;
Bisa anda ceritakan bagaimana kedua pengantin bertemu?
Apa perasaan anda ketika mereka mulai pacaran?
Apa pesan anda untuk mereka?
Kira-kira bagaimana mereka 10 tahun mendatang?
Apa yang paling disukai pengantin wanita dari pengantin pria?
Atau cara lain, sebagi contoh, suruh assistant anda memberikan mike pada sekumpulan tamu
dan menanyakan “siapa gadis yang paling cantik di pesta ini?”, lalu kumpulan tamu menjawab
‘nama pengantin perempuan’, tapi itu semua tergantung dari client anda apakah menginginkan
video pernikahan mereka berbeda atau biasa saja.
Interview kedua pengantin sendiri-sendiri, dan berikan beberapa pertanyaan yang sama,
seperti;
-        Bagaimana saat mereka pertama kali bertemu?
-        Ceritakan bagaimana hubungan anda berjalan?
-        Kapan anda merasa bahwa dia adalah orang yang anda cari?
-        Ceritakan bagaimana perasaan anda saat pertama dia dilamar?
-        Apa rencana anda kedepan?

Kemudian satukan komentar mereka berdua. Penjajaran dari kedua viewpoint mereka akan
menjadi lucu, mengharukan atau pedas.
Saat interview, ingat camera anda harus mengambil jawaban yang lengkap. Contohnya, jika
anda menanyakan ‘siapa nama anda?’ maka harus dijawab dengan lengkap seperti ‘ nama
saya tami’ jangan hanya ‘ tami’. Dengan begitu, anda dapat mengedit pertanyaan anda dan
direspon secara komplit oleh mereka sendiri.
Terakhir: SENYUM! TAWA! CERIA! Praktekkan beberapa kata-kata singkat yang membuat
orang terlihat relax dan natural, lalu shoot mereka! Hasilnya akan jauh lebih memuaskan
dibandingkan men-shoot orang yang diam kaku seperti patung

Tips Kameramen Seperti Seorang Profesional
Seperti halnya fotografi, videografi juga membutuhkan sedikit ketrampilan agar menghasilkan gambar yang baik. Jadi shooting dalam videografi tidak sekedar menekan tombol record dan tercipta sebuah video. Untuk menghasilkan video yang baik diperlukan teknik dan trik. Apakah itu? Mari kita lihat lebih lanjut.
1. RTFM
Seorang nelayan yang baik mengetahui dengan benar bagaimana cara menggunakan jalanya untuk menangkap ikan, dan seorang kameramen yang baik mengetahui dengan baik kameranya agar bisa menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Maka anda bisa pelajari bagian kecepatan shutter atau shutter speed, kemudian coba untuk mengambil gambar didalam ruangan dan diluar ruangan, coba pelajari menu-menu yang ada dalam kamera anda. Sebagai langkah awal anda bisa membaca buku manualnya sebanyak 2 kali agar anda lebih mudah untuk memahaminya.
2. Persiapan
Ketika suatu saat anda akan bepergian dengan membawa serta kamera video anda, maka yang perlu anda persiapkan adalah sebagai berikut :
  • setidaknya 1 baterai cadangan yang terisi penuh
  • sekurang-kurangnya 2 kaset video untuk merekam
  • pembersih lensa
  • Sebuah tripod, walaupun mungkin nanti anda tidak membutuhkannya
  • charger baterai
  • kabel power
  • Pelindung kabel, bisa lakban atau sejenisnya untuk melindungi kabel anda dari injakan manusia atau barang
  • Lampu oncam, filter lensa, mikrofon, dan asesoris lain yang anda miliki
3. Gunakan Tripod
Pada kebanyakan video buatan sendiri akan terlihat goyang gambarnya, dan itu sangat tidak enak untuk dilihat. Dan untuk mengatasi itu, maka anda membutuhkan sebuah tripod yang akan menyangga kamera anda tetap tidak bergoyang. Dan dengan itu pula anda dapat melakukan panning maupun zoom dengan lebih halus.
Dan jika anda tidak memiliki tripod, maka usahakan agar anda berada pada dinding. Sehingga anda dapat menyandarkan bagian punggung anda pada dinding untuk mengurangi goncangan kamera.
4. Tingkatkan Pencahayaan
Untuk mendapatkan gambar yang baik, seorang kameramen yang baik akan selalu mengutamakan cahaya, cahaya, dan cahaya. Karena kebanyakan kamera video didesain dengan pencahayaan yang masih kurang. Sehingga kita perlu untuk memiliki sistem pencahayaan sendiri untuk membantu kamera yang sudah kita punya. Seperti Oncam dan lainnya. Jika kondisi pencahayaan kurang, hindari penggunaan autofocus. Untuk menghasilkan video yang baik usahakan pengambilan gambar pada pagi hari atau sore hari.
5. Audio yang baik
Kalau pencahayaan adalah unsur terpenting dalam video shooting, maka audio adalah selanjutnya. Dan penting untuk diketahui bahwa suatu hal yang sulit untuk menghasilkan audio yang baik dalam proses shooting video. Mikrofon yang sudah dibandel dengan kamera merupakan mikrofon dengan kualitas paling dasar, sehingga tidak akan dapat menghasilkan kualitas suara yang baik. Sehingga anda mungkin perlu untuk menggunakan perangkat audio tambahan yang lebih baik.
6. Posisikan Pengambilan gambar anda dengan baik
Seorang fotografer yang baik, maka dia akan mengambil gambar dalam beberapa posisi yang berbeda. Demikian pun anda sebagai seorang kameramen juga harus melakukan hal yang sama dengan mengambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi. Dan jangan pernah gunakan efek-efek video yang ada pada kamera anda sewaktu mengambil gambar. Gunakan efek pada saat proses editing video.
7. Jangan Pernah Gunakan Digital ZOOM
Sejauh apapun jarak anda dengan obyek yang akan anda ambil gambarnya, jangan pernah untuk menggunakan digital ZOOM. Karena hasilnya pasti video anda akan pecah, bahkan sebelum diedit. Penggunaan digital ZOOM adalah kesalahan yang sangat besar dalam dunia video shooting.
8. B-Roll Shoot
B-Roll shoot adalah anda mengambil gambar seolah-olah anda memiliki pedoman alur seperti dalam story board. Sehingga gambar yang anda hasilkan akan lebih bervariatif dan terstruktur sesuai dengan urutan yang benar. Sehingga hasil mixing akhir dari video anda akan terlihat seperti sebuah cerita, bukan sekedar gambar bergerak saja
Tips membeli handycam / kamera video bekas
1. Cek kondisi fisik terutama, lensa, LCD, periksa apakah ada death pixel
2. Periksa fungsi2 utama kamera : zoom in/out, fokus, iris, filter, viewfinder
3. Open menu, cek lifetime kamera. Secara normal kondisi pemakaian standart kamera lebih kurang 500 jam dalam setahun.
4. Cara paling mudah untuk mengetes kondisi head kamera adlh : setting kamera pada posisi LP (Long Play) kemudian record selama 5 menit (record dan goyangkan kamera kanan kiri, atas bawah) kemudian play. Jika lancar berarti kondisi Head kamera cukup baik. Apabila terjadi scratch berarti kondisi Head sudah lemah. Kenapa LP, aku juga ga tau..hee..heee. But pengalaman ketika aku jual kameraku, sipembeli tau jika memang head kameraku lemah dan cara dia mengetesnya dengan merekam posisi LP ketika di play gambar scratch. Tapi sebaliknya jika direkam posisi SP (Short Play) it’s OK.
5. Periksa juga kondisi audio antara Channel 1 / 2 , pentiingg !! karena audio lah yang membuat gambar kita kita 3 dimensi
6. Periksa output / input konektivitas kamera : dvi/firewire, RCA ke tv, microfon, USB dan perangkat penghubung yang lain

No comments:

Post a Comment